1. Stonehenge (3.000 – 2.000 SM)
Mungkin inilah monumen prasejarah paling termashyur di dunia. Stongehenge diduga dibangun sekitar 5 ribu tahun lalu pada zaman Neolitik, tepatnya pada Masa Perunggu. Bangunan ini terletak di wilayah Wilthsire, Inggris. Dilihat dari bentuknya yang melingkar, struktur ini mungkin tampak seperti sebuah tempat upacara atau kuil. Namun para arkeolog menduga bahwa Stongehenge awalnya berfungsi sebagai tempat pemakaman.
Ternyata
di dekat wilayah ini, ditemukan pula struktur berupa lubang yang
diperkirakan dibuat oleh manusia purba sekitar 10 ribu tahun lalu (8.000
SM). Sayangnya, penemuan ini terlambat dan keseluruhan kompleks
bersejarah tersebut sudah telanjur dirombak menjadi tempat parkir. Oya,
sebagai fun facts, bangsa Inggris pada abad pertengahan menduga batu2
raksasa ini dibuat oleh Merlin, penyihir Raja Arthur dengan bantuan para
raksasa.
2. Newgrange (3.200 SM)
Banyak
yang mengenal Stonehenge, namun pasti tak banyak yang mengetahui
Newgrange, padahal situs prasejarah ini lebih keren. Newgrange ditemukan
di County Meat, Irlandia. Bangunan ini diduga dibangun pada masa
Neolitik, sedikit lebih tua ketimbang Stonehenge. Banyak yang menduga
bangunan ini makam, namun para arkeologis sepakat menebak bahwa bangunan
ini memiliki semacam tujuan religius (semacam kuil prasejarah).
Bangunan
yang kita lihat merupakan hasil rekonstruksi oleh seorang arkeolog
bernama Michael J. O’Kelly pada 1970-an. Bangunan sepanjang 76 m dan
seringgi 12 m ini meliputi wilayah sekitar 1 are (sekitar 4 ribu meter
persegi). Yang mengagumkan, batuan yang digunakan sebagai bahan
pembuatan monumen ini berasal dari sebuah pantai yang berjarak 20 km dan
diangkut melalui sungai Boyne, dimana sungai itu sendiri berjarak 1 km
dari Newgrange. Dan ingat, monumen itu dibuat jauh sebelum ditemukannya
roda.
Bangunan ini kini menjadi salah satu objek wisata paling
terkenal di Irlandia. Salah satu daya tariknya adalah bangunan ini
dirancang secara presisi sehingga pada saat titik balik musim dingin (winter solstice),
sinar matahari yang terbit akan langsung menyinari pintu masuk
Newgrange, meninggalkan jejak cahaya yang mengesankan. Ekspresi seni
juga terlihat jelas pada pola2 ukiran spiral pada batuannya.
3. Gobekli Tepe (10.000 – 8.000 SM)
“Arsitektur
adalah seni yang kita tinggali” itu kata bijak dari Jacob Stone dari
“The Librarians” yang gue setuju banget. Gue selalu mengklasifikasikan
arsitektur sebagai suatu bentuk karya seni (walau ada bangunan yang
biasa2 aja dan nggak enak dipandang). Apakah bangunan tertua dalam
sejarah dunia ini? Gobekli Tepe inilah jawabannya. Gobekli Tepe
merupakan situs arkeologis yang terletak di wilayah pegunungan Anatolia
di Turki.
Dengan
tinggi 15 m dan diameter 300 m (bangunan ini disusun melingkar),
bangunan ini diduga dibangun sekitar 10 – 12 ribu tahun yang lalu. Umur
ini dibilang sangat menakjubkan, sebab masa Neolitik, yang ditandai
kemajuan signifikan kebudayaan manusia dengan memutuskan menetap,
bertani, dan beternak, baru dimulai 9.000 SM. Bisa disimpulkan, struktur
ini dibangun kala manusia masih bertahan hidup dengan berpindah-pindah
(nomaden) dan berburu. Bahkan, kota pertama di dunia, yakni Jericho,
baru dibangun 2 ribu tahun setelah Gobekli Tepe didirikan.
Bagian
menakjubkan lain dari struktur ini adalah 200 pilarnya, dimana tiap
pilar memiliki tinggi 6 m dan bobot hingga 20 ton! Pilar-pilar itu juga
dihiasi dengan relief berbagai macam binatang, sehingga tak heran para
ahli menyebutnya “stone-age zoo”. Yang lebih mencengangkan, hanya
sekitar 5% dari Gobekli Tepe yang berhasil diekskavasi, sehingga kita
belum tahu benar, karya2 seni menakjubkan apa lagi yang bakal kita
temukan di situs prehistoris ini.
4. Gua Altamira (35.000 – 20.000 SM)
Lukisan
gua menakjubkan ini mengundang kontroversi ketika ditemukan pertama
kali tahun 1880 di Spanyol. Publik kala itu sulit mempercayai ini adalah
hasil karya kaum primitif dengan teknologi dan intelektual terbelakang,
mengingat keindahan dan kompleksitas karya seni di gua tersebut. Namun
fakta berbicara: lukisan-lukisan di dinding gua tersebut dibuat sekitar
20 – 30 ribu tahun lalu! Kitapun mungkin hingga sekarang sukar
mempercayai bahwa ekspresi artistik manusia gua ternyata sudah berada di
level yang se-mengagumkan ini. Beberapa lukisan bahkan diberi warna
hitam dan merah menggunakan arang dan bijih besi. Yang lebih
menakjubkan, manusia purba saat itu sudah memanfaatkan kontur gua untuk
menciptakan kesan 3D dalam lukisan mereka.
Gua
Altamira sendiri berada di dekat kota Santillana del Mar di wilayah
Cantrabria, Spanyol. Kalo kalian ingin mengunjungi Situs Warisan Dunia
UNESCO ini, kalian harus gigit jari. Gua ini ditutup pada tahun 70-an
karena penelitian membuktikan, karbon dioksida dari hembusan napas para
pengunjung mulai merusak lukisan2 berumur ratusan abad ini. Sebagai
gantinya, sebuah gua tiruan dibangun pada 2001 di dekat lokasi yang
asli, bahkan mencakup rekonstruksi lukisan2 yang di gua asli tidak
terlihat karena dimakan usia.
5. Gua Chauvet (30.000 SM)
Gua
lainnya yang memiliki karya seni indah terpampang di dindingnya adalah
Gua Chauvet di selatan Prancis. Gua ini diduga dihuni pada masa
Paleolitik Atas, dimana manusia purba kala itu tak malu untuk mulai
menumpahkan jiwa seni mereka. Tak hanya lukisan2 indah yang terkesan
“modern” dan jauh melampaui masanya, di gua ini juga terdapat jejak yang
diduga sebagai jejak tertua manusia di dunia.
Sama
seperti Gua Altmira, gua ini kini juga ditutup untuk publik demi alasan
preservasi. Namun jangan khawatir, replika gua ini yang dijuluki “Faux
Lascaux” akan dibuka April 2015. Tak hanya bisa menikmati lukisan2 indah
ini, para pengunjung akan merasakan sensasi bak berkelana di dalam gua
sebenarnya, sebab baik pencahayaan, temperatur, kelembapan, hingga
akustik gua buatan ini akan dibikin semirip mungkin dengan gua aslinya.
6. Venus (28.000 – 25.000 SM)
“Venus”
adalah julukan bagi patung batu tertua di dunia. “Venus” sendiri
diyakini merupakan personifikasi Dewi Kesuburan, berhala tertua dalam
sejarah manusia. Dewi Kesuburan selalu digambarkan sebagai wanita gemuk
dengan ukuran payudara “maksimal”. Nama “Venus” sama sekali tak ada
sangkut pautnya dengan Aphrodite, dewi cinta bangsa Yunani. Patung
“Venus” tertua diyakini adalah “Venus of Willendorf” yang kini
bersemayam di Museum Natural History di Wina, Austria. Patung ini
sendiri setinggi 11 cm dan diduga dibuat lebih dari 25 milenia yang
lalu.
7. Lion Man (40.000 SM)
Jika
“Venus” adalah patung tertua di dunia, maka “Lion Man” adalah ukiran
tertua di dunia. “Lion Man” merupakan julukan dari ukiran yang ditemukan
di Jerman dan kemungkinan berusia 40 ribu tahun. Ukiran ini dibuat dari
gading dan berbentuk manusia berkepala singa (kemungkinan merupakan
prekursor dari sosok legendaris “Sphinx”). Walaupun dijuluki “Lion Man”,
namun melihat bentuk kepalanya yang tanpa rumbai, sosok ini bisa
dikatakan lebih mirip singa betina atau “Lion Lady”. Hmmm ... gue jadi
ingat lagu berjudul “God Is A Girl” yang menurut gue ada benarnya, sebab
“tuhan-tuhan” primitif yang dipercayai manusia purba sebelum munculnya
agama adalah perempuan. Ukiran figuratif ini setinggi 29 cm dan melihat
bentuknya yang sempurna dan cukup rumit, agak sukar dipercaya nenek
moyang kita bisa membuatnya 400 abad yang lalu.
Bahan
yang digunakan untuk mengukir “Lion Man” ini cukup eksotis, yakni dari
gading mammoth yang kini telah punah. Manusia gua zaman purba memang
sering berinteraksi dengan gajah raksasa berbulu itu. Tak heran, banyak
karya seni dibuat dari bahan gading mammoth. Contohnya adalah ukiran
gajah berusia 36 ribu tahun.
Selain
gajah, bison (sejenis banteng) juga cukup memukau nenek moyang kita,
sehingga banyak karya seni primitif menggambarkan hewan tersebut.
Contohnya ukiran bison betina berusia 21 ribu tahun ini.
8. Gua Maros (40.000 SM)
Nah,
list ini nih yang bakal membuat kita bangga. Indonesia juga memiliki
lukisan gua, bahkan dianggap sebagai salah satu yang tertua di dunia.
Lukisan di Gua Maros, Sulawesi ini diduga berumur 40 ribu tahun.
Walaupun bukan yang tertua (masih kalah tipis dengan Gua El Castillo,
Spanyol yang berusia 40.800 tahun), namun penemuan ini dijamin akan
menulis ulang sejarah manusia. Penemuan ini mematahkan teori bahwa
berseminya cita rasa seni manusia dimulai di Eropa (dibuktikan dengan
mayoritas lukisan gua, bangunan, dan karya seni purba lainnya ditemukan
di Eropa), sebab karya2 seni di Asia justru muncul sebelum atau paling
tidak bersamaan dengan di Eropa.
9. Gua Blombos (70.000 SM)
Kalau
kita mendengar kata “abstrak” pasti yang terbayang adalah karya seni
ekspresif nan modern. Namun ternyata nenek moyang kita yang primitif
sudah tak asing lagi dengan seni abstrak. Bahkan sebelum mengenal karya
figuratif seperti melukis hewan, manusia purba mulai mengeksplorasi jiwa
seni mereka dengan terlebih dahulu menciptakan karya seni abstrak.
Contohnya adalah motif geometris yang sudah berusia 70 ribu tahun ini.
Karya abstrak ini digoreskan di dalam Gua Blombos yang terletak 290 km
dari kota Cape Town, Afrika Selatan
10. Gua Bhimbetka (700.000 – 290.000 SM)
Melihat
gambar di atas, kita pasti mengira itu adalah sebuah instalasi karya
seni abstrak modern yang nggak dimengerti banyak orang. Namun ternyata
itulah karya seni pertama di dunia yang diduga telah berusia 700 ribu
tahun. Karya ini berupa “pterogliph” yakni ukiran batu yang terdapat di
gua Bhimbetka di wilayah Madhya Pradash, India. Ukiran berbentuk
cekungan ini dibuat pada masa Paleolitik Bawah dan jauh mendahului karya
seni di Afrika, padahal dipercaya dari sanalah manusia pertama kali
berevolusi dan menyebar ke berbagai belahan dunia lain.
BONUS:
Situs Gunung Padang (10.900 – 4.700 SM)
Situs
megalitikum ini secara mengejutkan adalah bukti peradaban tertua di
Asia Tenggara. Situs Gunung Padang ini nggak ada kaitannya ama kota
indah di Sumatra Barat itu guys, soalnya letaknya di Cianjur, Jawa Barat
(yah kalo mau dipaksa-paksain sama-sama di “Barat” lah). Situs ini
sebenarnya sudah diketemukan sejak zaman Belanda, namun hingga kini
belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahuinya. Umurnya
diperkirakan antara 6 – 12 ribu tahun, jauh lebih tua ketimbang Piramida
Giza di Mesir yang dibangun 2.500 SM. Banyak pula yang mengira situs
punden berundak ini sebenarnya adalah piramida juga. Dan jika benar,
maka situs ini menjadi piramida terbesar di dunia. Sebagai gambaran,
situs ini memiliki luas 25 hektar dan untuk perbandingan saja, candi
Borobudur yang megah itu hanya memiliki area 1,5 hektar.
Nah
demikianlah hasil karya seni nenek moyang kita yang primitif. Jadi
malu2in kalo kita yang hidup di zaman dengan peralatan canggih dan
modern ini punya berbagai alasan ribet untuk nggak mengekspresikan karya
seni kita. Tapi tetep ingat ya, apapun ekspresi seni kita, haruslah
tetap dalam batasan norma dan etika yang ada.