1. Ubur-Ubur Sisir
Pelangi warna bukan karena bioluminescence, melainkan cahaya dari gerakan silia yang digunakan oleh ubur-ubur sisir untuk bergerak melalui air.
2. Sarcastic Fringehead
Ikan teritorial ini biasanya ditemukan bersembunyi di dalam benda-benda di dasar laut. Ketika mereka membuka mulutnya yang besar, kita pasti akan teringat tokoh Predator dalam film Predator.
3. Belut Pita
Belut Pita ini adalah jenis belut moray. Mereka semua berawal sebagai jantan, tetapi akan mulai mengembangkan bagian-bagian kebetinaannya saat mereka dewasa.
4. Cacing Bobbit
Cacing Bobbit dapat tumbuh hingga 10 kaki panjangnya dan menyerang dengan kekuatannya yang dapat menyeret atau bahkan merobek tubuh ikan hingga tinggal setengahnya.
5. Hiu Goblin
Hiu yang satu ini memang agak berbeda dari bangsa hiu lainnya. Hiu ini memiliki gigi-gigi seperti kuku di rahangnya yang dapat digerakkan jauh keluar dari mulutnya untuk melahap mangsanya. Kita pasti akan sulit menemukannya, karena habitatnya di laut dalam yang jarang bersentuhan dengan manusia.
6. Salp
Salps memainkan peran penting dalam siklus karbon, karena mereka memadatkan produk limbah mereka menjadi pelet yang mengandung karbon yang tenggelam ke dasar laut. Hal ini sangat efektif untuk menghilangkan karbon dari permukaan air.
7. Laba-Laba Laut
Jika Anda berpikir laut itu bebas dari laba-laba, pikirkanlah lagi! Meskipun mereka terlihat seperti laba-laba yang sering kita jumpai di darat, namun mereka bukanlah dari satu famili.
8. Cacing Pompeii
Cacing ini berkembang di air super panas dekat ventilasi hidrotermal dan menjadi salah satu mahluk di dunia yang paling toleran terhadap panas.
7. Blobfish
Blobfish mungkin telah dipilih sebagai hewan paling jelek di dunia, tapi tanpa perlu berpikir lagi kita pasti akan setuju dengan pendapat itu. Ikan ini hidup di lingkungan yang berada sekitar 4.000 kaki di bawah permukaan laut.
8. Flower Hat Jellyfish
Ubur-ubur ini makan ikan kecil dan kadang-kadang saling memakan satu sama lain atau kanibal. Ukuran mereka dapat membesar ataupun menyusut tergantung pada pasokan makanan yang tersedia.
9. Marrus orthocanna
Ini bukan sebuah individu hewan,
melainkan sebuah koloni hewan yang terdiri dari beberapa individu
(disebut zooids) yang dihubungkan oleh semacam tongkat.
10. Leafy Seadragon
Ikan yang bergerak lambat ini berada dalam famili yang sama dengan kuda laut dan mengandalkan apendik mereka yang mirip daun untuk kamuflase dan perlindungan dari predator.
11. Ubur-Ubur Atolla
Ubur-ubur ini terlihat seperti UFO dan memang mirip alien, karena seperti kebanyakan ubur-ubur, mereka tidak memiliki pencernaan, pernapasan, peredaran darah, ataupun sistem saraf pusat.
12. Kupu-Kupu Laut
Kupu-kupu laut adalah siput laut kecil yang mengapung dan berenang melalui air dengan dua kakinya yang mirip sayap.
13. Glass Squid
Ada sekitar 60 spesies cumi-cumi kaca yang membuat mereka menjadi salah satu famili terbesar dari cumi-cumi.
14. Timun Laut
Timun laut dalam ini begitu transparan sehingga sistem pencernaannya terlihat dari luar.
15. Squidworm
Appendages seperti tentakel di kepala squidworm ini lebih panjang daripada seluruh tubuhnya dan digunakan untuk mengumpulkan makanan dari air.
16. Lobster Bercapit Sangar
Saat lobster laut dalam dengan capit mengerikan ini ditemukan pada tahun 2007, sebuah genus baru diciptakan untuknya.
17. Venus Flytrap Sea Anemone
Anemon laut ini dinamai venus flytrap karena bentuknya yang mirip dengan tanaman venus flytrap dan cara makan mereka dengan menjebak makanan di "mulut" nya.
18. Mola Mola
Mola Mola juga dikenal sebagai sunfish laut dan merupakan yang terbesar dari jenis bonyfish. Mereka dapat mencapai berat hingga 2 ton lebih.
19. Red-Lipped Batfish
Ikan ini tidak begitu pandai berenang, tetapi mereka menggunakan siripnya untuk berjalan di sepanjang dasar laut.
20. Gurita Dumbo
Dinamakan karena siripnya yang seperti telinga menyerupai telinga Dumbo. Gurita ini hidup lebih dalam dari yang lainnya yaitu pada kedalaman hingga 13.000 kaki dari permukaan laut.
21. Flamingo Tongue Snail
Hewan ini banyak ditemukan di banyak terumbu karang Karibia dan Atlantik, Mangsa dari Flamingo Tongue Snail adalah kipas laut yang beracun. Namun alih-alih menderita keracunan, mereka justru menjadikan racun-racun kipas laut menjadi senjata mereka sendiri.
Para kolektor Shell (cangkang atau rumah siput) sering tertarik dengan warna-warni siput ini, tetapi sebenarnya shell siput ini hanya berwarna putih dan siput di dalam cangkang itulah yang menghasilkan pola warna yang mencolok seperti yang terlihat pada foto diatas.