Sabtu, 02 Agustus 2014

5 mamalia dengan ukuran TERKECIL di dunia!!

1. Pygmy Possum
pygmy possum merupakan bagian keluarga marsupial, termasuk wombat, setan tasmania dan koala. Ukurannya berkisar 5-10 centimeter dan berat 10-45 gram.

Binatang malam yang menggunakan ekornya untuk bergantung di pohon ini dapat ditemui di Australia, Papua Nugini dan Indonesia. Menakjubkannya seperti dikutip lifeslittlemystery, selama musim dingin hewan ini mampu mengurangi metabolisme hingga titik tak butuh makan, gantinya ia mendapat nutrisi dari lemak yang tersimpan di ekor.



2. Tikus Tanah Amerika

Hewan ini memiliki berat 10 gram dan panjang 6,3 cm dengan ekor 2,5 cm. Hewan ini juga dikenal dengan tikus Gibb dan tinggal di hutan barat laut Amerika Serikat (AS) dan British Columbia. Seperti tikus tanah lainnya, mamalia ini memiliki kuku panjang, runcing, rata dan tajam untuk menggali.
Tikus ini juga kerap ditemukan mencari makan di permukaan tanah. Selain itu, tikus ini juga memanjat semak-semak untuk berburu serangga.



3. Pygmy Jerboa

Mamalia ini sempat menjadi sensasi di YouTube pada 2010. Hewan mungil ini mirip perpaduan tikus dan bayi kanguru. Makhluk imut ini merupakan tikus terkecil dunia yang memiliki berat tiga gram dan panjang 6,3 cm dan ekor 7,6-25,4 cm.

Jerboa merupakan binatang asli Pakistan dan Afganistan. Di Asia Tengah dan China saja



4. Tikus Tanah Etruska

Tikus ini memiliki berat kurang lebih dua gram. Tikus ini bisa tumbuh antara 3,8-5 cm, ketika ditambah dengan panjang ekornya, tikus ini memiliki panjang 5,8 cm. Tikus mungil ini memiliki nafsu makan yang besar bahkan makan dengan porsi dua kali ukuran tubuhnya tiap hari.

Selain itu, hewan ini memiliki detak jantung sangat cepat, yakni 25 detak per detik atau 1.500 detak per menit. Jika dibanding manusia, detak manusia hanya 72 kali per menit. Tikus ini dapat ditemui di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Utara, Tengah dan Selatan.



5. Kelelawar Kumbang

Mamalia terkecil dunia ini memiliki berat dua gram dan panjang 2,5-3,3 cm atau seukuran kumbang besar. Hewan ini ditemukan zoolog Kitti Thonglongnya pada 1974. Karenanya, hewan ini juga dikenal sebagai kelelawar hidung babi karena hidung merahnya seperti babi.

Mamalia ini tinggal di gua dalam hutan dan hanya ditemukan di area kecil barat Thailand dan tenggara Myanmar. Habitat kelelawar ini hancur karena perusakan hutan dan turisme. Hal tersebut membuat International Union for Conservation of Nature menyatakan hewan ini sebagai hewan terancam punah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Indeks Blog