Negara-negara di dunia mengadopsi peraturan lalu lintas nya
sendiri-sendiri, Indonesia misalnya mewajibkan kendaraan berjalan di
sebelah kiri dengan setir di sebelah kanan, negara lain menggunakan
peraturan yang sebaliknya. Sekarang bagaimana jika peraturan tersebut
dibalik? Nah ternyata beberapa negara ini pernah merubah peraturan lalu
lintasnya, hasilnya tentu saja adalah kekacauan.
Swedia misalnya, pada tanggal 3 September 1967 yang dikenal
sebagai Högertrafikomläggningen (disingkat H-Day) memutuskan agar
merubah jalur berkendara yang awalnya di kiri jalan menjadi kanan jalan.
Dan beginilah kondisi lalu lintas yang berhasil diabadikan waktu itu.
Lalu kenapa Swedia mesti repot-repot berganti lajur kendaraan? ternyata
diantara negara Eropa lain hanya Swedia dan Inggris yang mengemudi di
lajur kiri. Menyebabkan kebingungan ketika tetangga-tetangga Swedia
seperti Finlandia dan Norwegia berkendara ke wilayah Swedia. Selain itu
mayoritas kendaraan di Swedia merupakan kendaraan buatan Amerika Serikat
yang memiliki setir di sebelah kiri
Untuk mensukseskan program pindah lajur pemerintah Swedia melakukan
sosialisasi besar-besaran di berbagai media, membuat sayembara lagu
mengenai pemindahan jalur ini, dan menempelkan poster seperti diatas ke
penjuru negeri.
Namun tetap saja ketika hari - H tiba tetap terjadi kekacauan lalu
lintas, karena kebanyakan pengendara lupa harus berjalan di lajur mana.
Tercatat terjadi 125 kecelakaan non fatal di minggu-minggu pertama
penerapan kebijakan ini, namun berangsur-angsur kembali normal di tahun
1969.