
Hai Sobat Strano66, apa kamu memiliki kucing manis di rumah? apa dia
mengeong? pastinya! hehehe dan selama ini kita percaya bahwa mengeong
adalah cara kucing untuk berkomunikasi dengan sesama kucing dan manusia.
Tapi kenyataanya Kamu bisa baca dibawah ini...
1. Mengeong

Suara kucing ini sangat khas saat dia ingin bermain, saat dia lapar, ataupun hanya menyatakan rasa terima kasihnya pada kita.
Faktanya
Kucing beradaptasi dan berevolusi, tidak seperti keluarganya di alam
liar, kucing rumah mengembangkan kemampuan khusus untuk meniru suara
bayi manusia.
Penelitian yang dilakukan telah membuktikan bahwa suara mengeong kucing
mempunyai frekuensi yang sangat mirip dengan suara tangis bayi.
Hal ini tentu membuat kita bergegas untuk menuruti permintaan si kucing.
Kebetulan saja? Tidak, ini adalah mekanisme adaptasi dan evolusi
tingkah laku kucing agar bisa bertahan hidup menjadi peliharaan kita.
2. Mengubur kotoran mereka
Yang selama ini kita percaya
Kucing adalah hewan yang bersih. Tiap kali buang air besar, dia selalu
akan menguburnya. Hal ini tentu sangat membantu si pemilik.
Faktanya
Insting 'kebersihan' ini tidak timbul begitu saja. Kucing adalah
predator dengan ukuran tanggung, yang artinya dia masih punya banyak
musuh yang jauh lebih besar darinya di alam bebas. Bagaimana dia
mengatasinya?
Dia mengatasinya dengan 'menyelundup' ke daerah kekuasaan predator lain
ataupun kucing lain yang lebih dominan. Kucing yang tidak dominan tidak
ingin keberadaannya diketahui karena itu berarti perkelahian yang sulit
mereka menangkan?
Bagaimana ketika kucing Kamu ternyata tidak mengubur kotorannya? Berarti
kucing Kamu merasa dia adalah predator paling dominan di lingkungannya
sehingga dia tidak perlu menyembunyikan kotorannya, malah justru
menandai wilayahnya.
3. Menggosokkan tubuhnya dengan manja
Yang selama ini Kamu percaya
Inilah cara kucing bermanja-manja dengan pemiliknya, juga untuk mengucapkan rasa terima kasih.
Faktanya
Seperti mamalia lain, kucing mempunyai kelenjar penghasil feromon pada
kulitnya, kelenjar ini banyak terdapat di dekat ekor, sisi samping
tubuh, dan leher dekat muka.
Feromon ini digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama kucing mengenai
berbagai hal, misalnya batas wilayah, kepemilikan dan jenis kelamin
kucing tersebut.
Dengan menggosokan tubuhnya ke Kamu, kucing Kamu mengklaim Kamu dengan label 'Milik si manis, jangan sentuh'.
4. Mendesis
Yang selama ini Kamu percaya
Kucing pada dasarnya menghindari perkelahian. Bila berselisih dengan
sesama kucing mereka akan lebih banyak saling memberi peringatan dengan
mendesis dan menarik telinganya ke belakang.
Hal ini juga berlaku ketika mereka tidak dalam mood yang baik untuk
bermain dengan Kamu, mereka akan mendesis untuk memberi peringatan
pada Kamu bahwa mereka tidak dalam mood yang baik.
Faktanya
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing merupakan predator
dengan ukuran tanggung dan mereka sebisa mungkin menghindari pertarungan
dengan hewan yang lebih besar. Bagaimana caranya?
Di sinilah hebatnya kemampuan adaptasi kucing, mereka akan meniru
binatang yang sangat ditakuti, bahkan oleh predator yang lebih besar
yaitu ULAR.
Dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang serta membungkukkan
badannya, kucing akan terlihat seperti ular berbisa yang sedang
mendesis. Hewan yang lebih besar tersebut seringkali justru menjadi
takut dan membatalkan niatnya untuk menyerang si kucing
5. Mandi ala kucing
Yang selama ini kita percaya
Kucing adalah hewan yang peduli akan kebersihan. Dia akan selalu menjaga tubuhnya tetap bersih dengan menjilatinya.
Faktanya
Kucing menjilati tubuhnya untuk menghilangkan bau lain, termasuk
bau Kamu. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing mempunyai
kelenjar yang menghasilkan feromon untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Bila terdapat bau lain, maka komunikasi ini tidak akan maksimal, untuk
itu kucing menjilati bulunya. Dia menyingkirkan bau lain yang melekat di
tubuhnya (termasuk bau Kamu) dan menstimulasi kelenjarnya untuk kembali
menghasilkan feromon. Jadi jangan heran bila kucing Kamu selalu
menjilati tubuhnya setelah Kamu peluk.
6. Memberi kado hasil buruan
Yang selama ini kita percaya
Kucing adalah pemburu alami, maka jangan heran bila dia akan
membawakan Kamu burung atau tikus hasil buruan mereka. Ini adalah
'persembahan' kepada ketua kelompok, seperti pada kelompok kucing yang
lebih besar, yaitu singa.
Faktanya
Kucing berbeda dengan singa. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok sedangkan kucing cenderung tinggal sendiri.
Kucing mengajarkan pada anggota keluarganya yang lain bagaimana cara
berburu melalui berbagai tahap, tahapan yang paling pertama adalah
membawakan binatang hasil buruan ke anak mereka untuk 'dibuat mainan',
baru kemudian induk kucing akan berlanjut ke tahapan berikut dengan
mengajarinya berburu.
Kamu 'dikado' hasil burunannya? Sisi baiknya, Kamu dianggap bagian dari keluarganya.
7. Ritual Kucing Kawin
Yang selama ini kita percaya
Kucing betina tidaklah mudah untuk dikawini. Perlu proses merayu yang
lama hingga berjam-jam hingga sang kucing jantan bisa mengawini sang
betina.
Faktanya
Kucing betina memang tidak langsung menerima jantan yang mengajaknya
kawin. Apakah karena harga diri? Atau karena ingin dirayu dulu?
Ternyata tidak, saat ada jantan yang mengajak betina untuk kawin, sang
betina akan mengeong keras memanggil semua pejantan lain untuk
berkompetisi.
Yang menang akan mendapatkan hak istimewa untuk kawin dengannya. Hal ini
merupakan naluri wajar karena sang kucing betina hanya menginginkan
sperma terbaik dari kucing jantan paling kuat yang masuk ke rahimnya.