1. Sheikh al Zayed Mosque (Dubai, Uni Emirat Arab)
Masjid megah ini memang masih memeluk erat desain masjid tradisional. Dibangun pada 1996-2007, masjid terbesar di Uni Emirat Arab ini mampu menampung hingga 40 ribu jemaah. Masjid dengan jumlah kubah yang menakjubkan, mencapai 85 buah ini, juga menjadi rumah bagi karpet terbesar di dunia dan chandelier (lampu gantung) terbesar ketiga di dunia.
Masjid lainnya yang “harusnya” dibangun di Dubai adalah Muhammad bin Rashid Garden Mosque yang seharusnya merupakan salah satu proyek eco-friendly yang ambisius dari pemerintah UEA. Proyek ini dirancang meliputi universitas, museum, perpustakaan, masjid, perkantoran, apartemen, bahkan kebun binatang yang semuanya terletak dalam areal taman yang luas (di tengah gurun pasir Dubai). Namun sayangnya akibat krisis ekonomi dunia pada 1997-1998, proyek ini terpaksa dibatalkan, sehingga kita mungkin takkan pernah melihat pembangunan masjid modern ini terlaksana.
2. Crystal Mosque (Kuala Trengganu, Malaysia)
Dibangun pada 2006-2008, masjid unik ini walaupun memiliki bentuk konvensional, namun menggunakan material2 modern untuk pembangunannya, yakni baja, kaca, dan kristal. Letaknya juga membuat masjid ini nampak mengapung di atas air.
3. Islamisches Forum (Penzberg, Jerman)
Masjid yang dibuka pada 2005 ini dirancang oleh Alan Jasarevic, seorang arsitek keturunan Bosnia-Herzegovina dan terdapat di sebuah kota kecil di dekat Munich, Bavaria tak jauh dari pegunungan Alpen. Sesuai dengan namanya, masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah saja, melainkan tempat diskusi serta Islamic Centre bagi kota kecil tersebut. Masjid ini fasad dari kaca biru yang terbuat dari kaca daur ulang, melambangkan transparansi. Minaretnya juga memiliki kaligrafi adzan.
5. Masjid Edinburgh (Edinburgh, Skotlandia)
Selesai pada 1998, masjid ini pendanaannya seluruhnya didonori oleh Raja Fadh dari Arab Saudi. Keunikan masjid ini adalah penggunaan elemen2 Kristen seperti pintu khas gereja gotik dan minaret ala menara gereja bergaya Romanesque.
6. Masjid Al-Irsyad (Parahyangan, Indonesia)
Masjid modern ini memang lumayan terkenal di Indonesia. Masjid yang dibangun 2010 ini sengaja dibangun berbentuk persegi agar mudah dalam pengaturan umat untuk sholat. Sementara bagian luarnya dihiasi dengan kaligrafi bergaya modern yang seolah terpatri di dindingnya. Masjid ini secara pribadi menurut gue adalah bentuk kekreativan dan kejeniusan arsitek2 Muslim Indonesia.
7. Masjid Yesil Vadi (Istanbul, Turki)
Masjid modern rancangan Adnan Kazmaoglu ini memang berbeda dengan yang lain. Aroma modern memang jelas terlihat dari desain futuristis masjid yang dibangun 2010 ini, walaupun denah dasarnya masih sangat terpengaruh dengan bentuk kubah yang menjadi elemen utama masjid selama ratusan tahun.
8. Rancangan Masjid Agung Pristina (Pristina, Kosovo)
Republik Kosovo adalah sebuah negara kecil di wilayah Balkan (Eropa Timur) yang baru saja melepaskan diri dari Serbia pada 2008. Dengan mayoritas penduduk Muslim, pemerintah Kosovo pada 2013 mengadakan kontes desain Masjid Agung untuk ibu kota negara tersebut, Pristina. Beberapa entri bergaya modern masuk, salah satunya adalah bentuk “berpilin” ini.
Namun pemenangnya ternyata seri dari kedua desain masjid ini (rakyat Kosovo juga masih kebingungan menentukan yang mana). Mana yang kalian sukai? Walaupun desain yang kanan lebih indah, namun gue pribadi lebih menyukai desain sebelah kiri. Kurasa ini saatnya rakyat Kosovo memiliki landmark arsitektur yang mencolok dan beda dengan yang lain.
9. Masjid Chandgaon (Chittagong, Bangladesh)
Siapa sangka Bangladesh juga memiliki masjid modern bergaya minimalis? Masjid yang dirancang arsitek bernama Kashef Mahboob Chowdury ini menggunakan bentuk kubus dengan dominan warna putih. Masjid yang selesia dibangun 2007 ini juga sempat mencicipi penghargaan Aga Khan Award atas desainnya yang berani.
10. Masjid Agung Sumbar (Padang, Indonesia)
Masjid agung yang menakjubkan ini merupakan hasil karya arsitek bernama Rizal Muslimin yang memenangkan kompetisi mengalahkan 323 kompetitor dari berbagai negara pada sayembara yang diselenggarakan 2007 lalu. Masjid ini diharapkan mampu bertahan menghadapi gempa hingga 10 skala Richter dan mampu menampung hingga 20 ribu jemaah.
