Dunia sains selalu berkembang, kebenaran di masa lalu bisa jadi sudah
kuno. Penelitian dan penemuan baru membuka jalan pada fakta yang lebih
terkini. Sayangnya, tak semua informasi sains terbaru diterima orang
banyak. Sehingga, seringkali ada pernyataan-pernyataan dalam sains yang
ternyata tidak lagi benar.
Kebenaran usang akhirnya menjadi mitos. Nah, apa sajakah mitos-mitos populer mengenai sains? Berikut daftarnya.
Kebenaran usang akhirnya menjadi mitos. Nah, apa sajakah mitos-mitos populer mengenai sains? Berikut daftarnya.
1. Air dapat menghantarkan listrik
Kita percaya bahwa air dapat menghantarkan listrik. Padahal sebenarnya senyawa-senyawa yang mengotori air, seperti garam, yang melakukannya. Jadi, air yang sangat murni tidak membuat kita kena setrum.
Kita percaya bahwa air dapat menghantarkan listrik. Padahal sebenarnya senyawa-senyawa yang mengotori air, seperti garam, yang melakukannya. Jadi, air yang sangat murni tidak membuat kita kena setrum.
Masalahnya, tidak ada air yang benar-benar murni, sehingga
tetaplah berhati-hati dan jauhkan benda-benda elektronik, seperti
pengering rambut, mesin cuci, dan lain sebagainya, dari air.
2. Tidak ada gravitasi di stasiun luar angkasa
Sebenarnya, masih ada gaya gravitasi di dalam stasiun luar angkasa, meskipun tentu saja lebih sedikit dibandingkan yang ada di bumi. Keadaan yang tetap yang disebabkan oleh keberadaan stasiun luar angkasa di dalam orbitlah yang membuat astronot kehilangan bobot mereka.
3. Bisa menggulung lidah atau tidak tergantung pada gen
Kedengarannya memang konyol, tapi banyak orang percaya bahwa kemampuan untuk menggulung lidah disebabkan oleh gen. Nyatanya, menurut studi di tahun 1940, anak-anak dapat mempelajari keahlian ini, dan sebelas tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa jumlah anak-anak yang mampu menggulung lidah mereka di sekolah-sekolah Jepang meningkat hingga 20% pada anak usia 6-7 dan 12 tahun.
2. Tidak ada gravitasi di stasiun luar angkasa
Sebenarnya, masih ada gaya gravitasi di dalam stasiun luar angkasa, meskipun tentu saja lebih sedikit dibandingkan yang ada di bumi. Keadaan yang tetap yang disebabkan oleh keberadaan stasiun luar angkasa di dalam orbitlah yang membuat astronot kehilangan bobot mereka.
3. Bisa menggulung lidah atau tidak tergantung pada gen
Kedengarannya memang konyol, tapi banyak orang percaya bahwa kemampuan untuk menggulung lidah disebabkan oleh gen. Nyatanya, menurut studi di tahun 1940, anak-anak dapat mempelajari keahlian ini, dan sebelas tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa jumlah anak-anak yang mampu menggulung lidah mereka di sekolah-sekolah Jepang meningkat hingga 20% pada anak usia 6-7 dan 12 tahun.
4. Astronot akan meledak tanpa pakaian luar angkasaAstronot
memang tidak bisa bertahan lama tanpa pakaian luar angkasa mereka, tapi
mereka tidak akan meledak. Ruang hampa udara akan membuat darah
mendidih, yang menyebabkan astronot akan kehilangan begitu banyak panas
tubuh sehingga mati kedinginan. Kabar baiknya, mereka mungkin telah
kehilangan kesadaran terlebih dahulu karena kurangnya oksigen.
5. Melewatkan sarapan akan membuat gemukHanya sedikit penelitian yang mencoba untuk membuktikan hal ini, dan ternyata studi itu menunjukkan bahwa melewatkan sarapan hanya memiliki sedikit bahkan hampir tidak ada dampaknya pada kenaikan berat badan.
5. Melewatkan sarapan akan membuat gemukHanya sedikit penelitian yang mencoba untuk membuktikan hal ini, dan ternyata studi itu menunjukkan bahwa melewatkan sarapan hanya memiliki sedikit bahkan hampir tidak ada dampaknya pada kenaikan berat badan.
Kita mungkin memang hanya menggunakan sedikit bagian otak ketika sedang duduk dan tidak melakukan apapun. Namun selama 24 jam, sebenarnya kita menggunakan sebagian besar fungsi otak kita