Rabu, 19 Mei 2010

Kasus Lucu penderita Hemofilia di Klaten

Artikel ini bersumber dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2376579
sebelumnya ini pic bagaimana hemofilia bisa menurun ke anak :



Jadi kisah ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu di daerah Klaten, Jawa Tengah. Disana terdapat 2 orang anak kembar (yang kebetulan anak orang kaya), mereka saat itu berumur sekitar 15 thn (2 smp kira2 segitu kan ?). Mereka berdua mengidap penyakit hemofilia (kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan.). Nah kalau penderita hemofilia itu pasti sejak lahir sudah diperlakukan dengan khusus seperti : properti rumah tidak ada yang tajam (misal ujung meja, kursi dll), tidak boleh terluka walaupun kecil, dll (pelajaran BIOLOGI GAN !). Nah saat itu sekitar tahun 1994 (15 tahun lalu), ada kasus dua anak itu supit/sunat (tau kan ?), nah tapi masalahnya anak itu menderita hemofilia. Oleh karena itu, si anak dibawa oleh ortunya ke dokter ahli bedah untuk diperiksa terlebih dahulu dan meminta saran bagaimana yang harus dilakukan. Nah sang dokter memberi saran pada orang tuanya untuk membeli Faktor Antihemofilia Buatan. Apa itu Faktor Hemofilia ? dan kenapa kok ada yang buatan ?. Faktor Hemofilia adalah faktor yang membantu pembekuan pada darah.. Nah si ortu disuruh membeli faktor hemofilia buatan yang dahulu, 15 tahun lalu baru dibuat di Jerman saja. Padahal tau gag gan ? 1 Biji faktor hemofilia buatan segede jempol (kira2), harganya 1.5 juta (TAHUN 90an !). Tapi untung saja orang tuanya kaya dan akhirnya mereka memesan (kalau gag salah) 6-8 biji (bentuknya kayak isi suntikan, maklum saya anak IPA tapi gag begitu tahu IPA ). Lalu dilakukanlah proses penyupitan terhadap 2 anak itu. Kalau anak laki2 normal hanya membutuhkan sekitar 7 suntikan (agar tidak sakit saat disunat), kalau penderita hemofilia disuntik sekitar 2x lipat (penghilang rasa sakit dan agar tidak pendarahan saat disunat memebeku [menggunakan Faktor Antihemofilia buatan sebanyak 4buah). Akhirnya, mereka berhasil disunat dengan sukses , tapi dengan syarat 3 hari berikut harus kontrol ke dokter bedah tadi. Saat hari kontrol, tidak ada yang aneh (orang habis sunat kan harus ganti perban / lukanya diobati). Nah tapi yang agak bikin saya dan , kedua anak kembar itu diberi perawatan oleh dua perawat yang berbeda (yang 1 cakep banget (ga ada picnya sayangnya), dan yang satu biasa (mungkin udah ibu2). Nah, si anak hemofilia a (yang dirawat suster biasa), mengobati luka di *maaf* alat kelamin anak tersebut, dan alhasil luka berhasil di obati (dengan menggunakan 1 Faktor antihemofilia buatan), dan si anak 1 selesai menjalani perawatan. Nah ini akhirnya datang giliran si anak 2, yang mana dirawat oleh suster yang asoy, bahenol, dan mungkin kayak aura kasih (mungkin, saya juga ga tau cuma denger cerita). Awalnya sih biasa aja saat mau mulai, tetapi saat si suster memegang *maaf* alat kelamin si anak (mau diganti perbannya), si anak mulai terangsang (mungkin berasa jadi bintang film bokep ) dan terjadilah Ereksi (Aliran darah mengalir ke alat kelamin pria karena suatu rangsangan). *Ya tahu sendiri gan, darah mengalir ke arah alat tersebut, dan "ta daa", alhasil darah merembes keluar dari luka yang terdapat pada *maaf* alat kelamin and membuat heboh seluruh kru (dokter perawat, ortu, sodaranya) dan segera ia diberikan 2 suntikan Faktor Antihemofilia Buatan. Dan akhirnya, pendarahn itu berhenti. (kisahnya selesai pada waktu itu, dan saya memulai Pelajaran Biologi seperti biasa )

Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari kisah tersebut :
1. Penderita Hemofilia harus dijaga dan jangan sampai terjadi luka yang menyebabkan pendarahan.
2. Jangan takut sunat (kalau yang belum sunat)
3. Jikalau ada kasus seperti ini lagi dikemudian hari, Kalaulah bisa jangan menyuruh perawat / suster yang bisa bikin si pasien terangsang untuk mengganti perban luka supit/sunat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Indeks Blog