Pohon ini memiliki racun 12-deoxy-5-hydroxyphorbol-6gamma, 7alpha-oxide, hippomanins, mancinellin, sapogenin, phloracetophenone-2,4-dimethylethe, dan physostigmine.
Getah pohonnya sangat beracun, sehingga sedikit kontak dengan kulit akan menyebabkan kulit melepuh seperti terkena air aki dan bila terkena mata membuat iritasi dan yang parah bisa menyebabkan kebutaan.
Hebatnya lagi air tetesan hujan yang jatuh menyentuh bagian pohon manchineel lantas terkena kulit bisa membuat kulit melepuh, bahkan mobil yang diparkir dibawah pohon ini jika terkena getahnya, maka catnya akan rusak.
Buah dari pohon ini mirip seperti apel malang, rasanya manis dan pastinya akan menyebabkan pendarahan dalam, kejang-kejang, infeksi, impetigo, hingga kematian.
Yang mengagumkan lagi bila sebatang pohon manchineel dibakar, paparan asapnya mampu membuat manusia menjadi buta, laringitis, dan bronkitis dalam radius hingga 9 meter.
Suku Carib menggunakan getah pohon ini untuk racun pada anak panah mereka dan mereka sering mengikat tawanan di batang pohon ini untuk menyiksa tawanan hingga tewas.
Suku ini diduga meracuni pasokan air musuh dengan mencelupkan daun pohon ini ke dalam pasokan air.
Penjelah Spanyol, Juan Ponce de León tertusuk anak panah yang telah diracuni dengan getah Manchineel saat bertempur dengan suku Calusa di Florida dan ia pun langsung sekarat dalam hitungan menit.
Oleh karena itu tidak salah jika Christopher Columbus menjuluki phon ini dengan sebutan "Little Apple of Death".