Seniman asal Inggris ini mengatakan
ketertarikannya pada debu berawal dari aktivitasnya yang senantiasa
harus berada di lingkungan yang bersih, bebas dari debu. Suatu saat dia
membersihkan debu pada permukaan sebuah topeng dan mulai menyadari bahwa
dengan debu itu bisa dibuat sesuatu.
Paul bekerja dibantu dengan peralatan rumah tangga biasa, dan menemukan debu-debu buruannya pada furnitur, lukisan dinding, foto-foto, tetapi tidak pernah menggunakan vacuum cleaner. Dia mengumpulkan dan menyimpan dulu debu-debu "terbaik"-nya hingga dia mulai membentuk sesuatu darinya. Lalu dia membasahinya dengan sedikit air untuk membentuk sesuatu yang diinginkannya dan dengan hati-hati mengeringkannya kembali.
Prosesnya memang tidak mudah, tapi seniman berusia 43 tahun ini mencintai pekerjaanya.
Paul bekerja dibantu dengan peralatan rumah tangga biasa, dan menemukan debu-debu buruannya pada furnitur, lukisan dinding, foto-foto, tetapi tidak pernah menggunakan vacuum cleaner. Dia mengumpulkan dan menyimpan dulu debu-debu "terbaik"-nya hingga dia mulai membentuk sesuatu darinya. Lalu dia membasahinya dengan sedikit air untuk membentuk sesuatu yang diinginkannya dan dengan hati-hati mengeringkannya kembali.
Prosesnya memang tidak mudah, tapi seniman berusia 43 tahun ini mencintai pekerjaanya.