Ilustrasi hujan berlian (foto: Dog Media) |
Di Bumi, hujan air, hujan salju, atau hujan es sudah biasa. Bahkan beberapa kejadian aneh seperti hujan cacing, ikan atau katak juga kadang terjadi. Namun, apakah di planet lain di ruang angkasa juga ada hujan?
Tentu saja ada, akan tetapi hujan di planet lain jauh berbeda dengan hujan yang ada di Bumi kita ini. Kira-kira seperti apa hujan di planet lain tiu? Berikut ulasannya seperti dilansir mnn.com,
5. Hujan Berlian
(foto: Wikimedia Commons) |
Di planet Jupiter dan Saturnus, hujan berlian sudah sangat biasa. Berlian tersebut terbentuk ketika badai petir mengubah metana di atmosfer planet menjadi karbon, yang kemudian bersama-sama menyatu, sehingga menciptakan grafit. Karena tekanan, grafit tersebut dikompresi dan jadilah hujan berlian.
Menurut Dr Kevin Baines dari NASA Jet Propulsion Laboratory, berlian-berlian yang dihasilkan rata-rata memiliki diameter satu sentimeter dan cukup besar untuk dijadikan cincin. Namun, jika berlian mencapai kedalaman yang rendah, mereka akan mencair.
4. Hujan Asam Sulfat
(foto: Wikimedia Commons) |
Hujam asam sangat jarang terjadi di Bumi kita, namun di planet Venus hujam asam sulfat sangat sering terjadi. Tidak seperti awan Bumi yang terbuat dari air, awan di Venus terbuat dari asam sulfat yang terbentuk ketika air di atmosfer bergabung dengan sulfur dioksida.
Meskipun hujan asam kerap terjadi di Venus, tetapi hujan asam di planet terdekat kedua dari matahari ini jarang menyentuh permukaan tanah.
3. Hujan Metana Cair
(foto: Wikimedia Commons) |
Bulan planet Saturnus, Titan memiliki banyak kesamaan dengan planet Bumi, termasuk terdapat gunung berapi, angin dan hujan, yang telah menciptakan permukaan yang nyaris sama dengan Bumi.
Meskipun memiliki banyak kesamaan termasuk dari curah hujan yang sama-sama air, Titan menurunkan curah hujan berupa metana cair yang hanya terjadi setiap 1.000 tahun sekali.
2. Hujan Kaca
(foto: Wikimedia Commons) |
Sebuah planet bernama HD 189733 b disebut-sebut sebagai planet alien dan memiliki jarak 63 tahun cahaya dari Bumi. Para ilmuwan mengatakan terdapat warna biru yang indah dari hujan kaca mencair di planet tersebut.
Planet yang sebagian besarnya terbentuk dari gas ini sangat berada dekat pada mataharinya, yang membuat suhu di planet ini mencapai lebih dari 1.800 Fahrenheit.
1. Hujan Batu
(foto: Wikimedia Commons) |
COROT-7b merupakan planet raksasa yang dikenal sebagai dunia berbatu. Bagaimana tidak, cuaca di planet ini semuanya berbatu, termasuk curah hujannya.
Atmosfer planet ini bahkan terdiri dari bahan yang sama seperti batu, natrium, klium, besi dan silikon monoksida. Dan ketika curah hujan turun, maka hujan yang dihasilkan bukanlah air seperti di Bumi melainkan batu-batu berbentuk krikil.