Jalanan di New Delhi meleleh akibat gelombang panas (foto: EPA) |
Terakhir, suhu udara tercatat mencapai 45 deajat Celcius. Menurut peramal cuaca, suhu tersebut akan terus bertambah dan akan membuat India dilanda gelombang yang sangat panas.
Kebanyakan korban tewas akibat gelombang panas ini adalah orang-orang tua, tunawisma dan pekerja konstruksi yang tidak mampu mengikuti saran untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Seperti dilansir Express, Kamis (28/5/2015), ada 900 orang meninggal sejak tanggal 18 Mei di tenggara negara bagian Andhra Pradesh, di mana jumlah korban tewas itu dua kali lipat lebih banyak dari korban jiwa gelombang panas tahun 2014 lalu.
Di negara bagian Telangana, di mana suhu mencapai 48 derajat Celcius, ada lebih dari 200 orang yang meninggal pekan lalu.
Seorang penjaga dari Gurgaon, dekat New Delhi, mengatakan tidak ada satu orang pun yang bekerja atau beraktivitas di tengah-tengah suhu cuaca seperti ini. Meskipun mandi dua belas kali sehari, itu tetap tidak akan bisa mengalahkan hawa yang amat panas ini.
Angin barat laut dari Rajahstan diduga bertanggung jawab untuk gelombang panas yang hampir melanda seluruh India ini.
Brahma Prakash Yadav, direktur Departemen Meteorologi India, mengatakan suhu tertinggi di ibukota akan tetap sekitar 113 derajat Celcius.