1. Kumbang Emas
Hewan berwarna emas pertama adalah
golden scarab beetle. Hewan dengan nama latin chrysina resplendens
tersebut merupakan endemik amerika tengah. Penyebarannya lebih banyak di
negara kosta rika, panama, el salavador, dan beberapa negara di amerika
tengah lainnya. Warna emas yang dimiliki kumbang ini terdapat pada
cangkangnya, sementara bagian bawah tubunya berwarna hitam.
Kumbang jenis ini juga termasuk hewan
terancam punah, karena populasinya yang terus menurun. Sebagian besar
karena hutan-hutan sebegai tempat tinggal mereka, mulai tergerus oleh
penebangan liar. Selain chrysina resplendens, kumbang berwarna emas
lainnya yaitu the golden tortoise beetle, atau lebih dikenal juga dengan
kumbang kura-kura emas. Seperti halnya golden scarab, warna emas dari
kumbang kura-kura ini terdapat pada cangkang di punggungnya.
Namun dari kedua kumbang emas tersebut
terdapat kesamaan, yaitu dari keunikan pembentukkan warna emasnya. Kilau
emas dari kumbang ini terbentuk lantaran penyesuaian kadar air yang
dilakukan cangkang pada punggung atau sayapnya. Refleksivitas dari
cangkangnya tersebut yang membuat kita melihat warna emas tersebut
terbentuk. Sementara ketika kadar air dianggap kumbang tersebut tidak
cukup kuat membentuk warna emas, maka kumbang ini bisa berubah warna
menjadi hijau atau bahkan hitam.
2. Monyet Emas
Hewan berwarna emas selanjutnya adalah
dari primata. The golden marmoset atau biasa disebut juga the golden
lion tamarin. Hewan bernama latin leontopithencus rosalia ini juga
merupakan hewan langka yang terancam punah. Diperkirakan populasi golden
marmoset tidak lebih dari 1500 ekor. Hewan yang memiliki warna emas
pada bulunya tersebut hidup di daerah hutan pantai antlantik, brasil.
Dari jumlah populasi tersebut, hanya 1000 ekor yang hidup di alam
bebas. Sementara sisanya ditanggarkan untuk dilindungi, untuk
menyelamatkan dari kepunahan. Penangkaran dilakukan lantaran, habitat
golden marmoset sudah semakin berkurang, akibat penebangan liar, ataupun
pergantian lahan menjadi kawasan pertanian.
Keunikan dari golden marmoset adalah
bulunya emasnya yang terlihat sangat lebat. Sehingga hewan ini terlihat
lebih besar. Padahal golden marmoset hanya memiliki tinggi tubuh tidak
lebih dari 50 centimeter engan berat tubuh hanya 700 gram saja, pada
hewan dewasa.
3. Ular Berwarna Emas
Selanjutnya ada ular emas. Terdapat dua
jenis ular berwarna emas, yaitu golden tree snake, dan golden cat snake.
Kebanyakan ular emas hidup di habitat padang pasir. Terutama golden cat
snake. Warna emas dari ular ini terbantu oleh suhu dari pasir tempatnya
tinggal. Untuk ular ini juga cukup pandai berkamuflase. Warna keemasan
tubuhnya sering kali tersamarkan oleh cuaca panas di padang pasir.
Sedangkan golden tree snake, biasanya
hidup di atas pepohonan dan sering juga disebut ular terbang. Untuk
golden tree snake, termasuk ular berbisa, walaupun tidak berbahaya bagi
manusia. Untuk ular jenis ini, bisa ditemukan di kawasan hutan asia
tenggara, seperti di Indonesia, Cina Selatan, India dan Sri Lanka.
Ada persamaan dari kedua jenis ular emas
ini, selain dari warnanya, kecepatan dari kedua ular ini merupakan yang
terbaik dari semua jenis ular. Sehingga tergolong ular yang pandai
melumpuhkan mangsanya, karena kecepatannya tersebut.
4. Ikan Emas
Warna emas pada ikan yang satu ini
sungguh sangat menakjubkan. Ikan raksasa yang ditemukan di laut taiwan
ini memiliki warna seperti emas sesungguhnya. Bawaan warna emas dari
ikan raksasa ini mulai dari moncong mulut hingga ekornya. Ikan yang
hanya ada satu di dunia ini dimiliki seorang pengusaha kaya di taiwan.
Pengusaha yang tidak disebutkan namanya tersebut membeli ikan emas
seharga 7,5 miliar. Konon yang memiliki ikan ini akan menjadi kaya.
Namun selain ikan yang masih dalam
penelitian para ahli tersebut, sebenarnya ada jenis ikan lain yang juga
memiliki warna emas. Ikan yang tergolong jenis koi ini juga diternakan
di beberapa negara di asia, termasuk di Indonesia. Koi emas, juga
termasuk ikan yang memiliki harga mahal.
Uniknya lagi, koi emas ini, termasuk
ikan yang jinak, dan sangat bersahabatan. Di beberapa peternakan di
taiwan dan cina, koi emas menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan sering
kali diberi makan, melalui botol minuman.
5. Katak Emas
Hewan berwarna emas terakhir adalah
golden frog poison. Katak jenis ini juga terancam punah. Kini katak emas
beracun memiliki tempat khusus di pantai barat Kolombia, bersama dengan
sejumlah hewan langka lainnya. Ekosistem untuk tinggal katak beracin
tersebut dibeli atas kerjasama world land trust, american bird
conservancy and global wildlife conservation.
Pengelola ekosistem buatan khusus untuk
katak emas ini dilakukan oleh fundacion proaves, sebuah konservasi hewan
ternama di Kolombia. Tujuannya agar katak emas beracun ini tetap
lestari. Selain keunikan warna emasnya, racun bernama alkolid yang
dimiliki katak ini, membuatnya tergolong sangat langka.
Pada zaman dulu katak beracun ini
digunakan untuk berburu. Racun yang dimilikinya memang sangat berbahaya,
memegang racun dari katak yang menempel di tisu saja berbahaya. Efek
racunnya bisa membuat kejang, menghentikan detak pada urat nadi,
sehingga membuat sistem kerja jantung berantakan. Kematian akibat racun
katak ini hanya berlangsung dalam hitungan detik.