Kamis, 28 Mei 2015

7 Lokasi Paling Gila Untuk Terjun Bebas

Terjun bebas termasuk olahraga ekstrim yang menantang adrenalin. Dibutuhkan nyali yang besar untuk melakukan terjun bebas. Selain itu orang yang hendak melakukan terjun bebas harus siap dengan segala risiko yang akan terjadi, termasuk nyawa jadi taruahn.

Jika terjun dari pesawat atau dari gedung sudah biasa kita lihat, bagaimana dengan terjun di lokasi-lokasi paling gila dan ekstrim ini. Berikut  tujuh lokasi paling gila untuk terjun bebas.

7. Gunung Thor - Pulau Baffin, Kanada


(foto: The Richest)

Gunung Thor memegang rekor sebagai tempat terjun paling tinggi dengan keturunan vertikal mencapai 4.101 kaki. Terjun di gunung ini dianggap ilegal karena lokasinya yang sangat berbahaya. Selain berbahaya ketika terjun, mencapai puncak gunung ini saja juga sangat berbahaya dengan medan yang sangat terjal.

6. Burj Khalifa - Dubai

(foto: The Richest)

Sebagai gedung pencakar langit yang memegang rekor sebagai gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa menjadi tempat yang sangat ekstrim untuk terjun. Misalnya saja, dua penerjun Herve Ie Gallou dan Dave McDonnell yang nekad menyelinap ke gedung dan terjun dari lantai 155. Namun, mereka berdua berhasil melakukan aksinya.

5. Tembok Troll - Norwegia

(foto: The Richest)

Tembok Troll merupakan lokasi terjun tertinggi di Eropa. Setidaknya ada delapan jumper yang meninggal ketika melakukan akasinya. Di Norwegia, beberapa lokasi dilarang untuk dijadikan tempat terjun, termasuk lokasi ini. Alasannya karena orang yang terjun di sini memiliki waktu yang sedikit untuk menyelamatkan diri jika seandainya terjadi kesalahan.

4. Jembatan Perinne - Idaho

(foto: The Richest)

Meski terjun di jembatan Perinne yang terletak di negara bagian AS, Idaho dilegalkan, tetapi tetap penerjun harus berpikir dua kali sebelum melakukan aksinya. Setiap orang bisa terjun kapan saja di jembatan tinggi ini tanpa harus ada izin terlebih dahulu.

Tidak diketahui secara jelas berapa banyak penerjun yang tewas di lokasi ini. Tetapi, sejauh tahun 2015 dua penerjuang dilaporkan meninggal.

3. Lembah Lauterbrunnen - Swiss

(foto: The Richest)

Di Lembah Lauterbrunnen sudah banyak penerjun yang jadi korban. Meski sudah banyak memakan korban jiwa, banyak penerjun yang terpikat untuk melakukan aktraksinya di sana. Ribuan orang yang sudah berpengalaman berhasil menaklukkan lembah tersebut, namun sayang bagi yang belum berpengalaman nyawanya harus melayang.

2. Air Terjun Malaikat - Venezuela


Air Terjun Malaikat merupakan salah satu air terjun tertinggi di dunia. Dengan fakta tersebut, banyak penerjun yang ingin membuktikan nyalinya melompat dari ketinggian 2.600 kaki.

Untuk melakukan lompatan di air terjun ini, penerjun akan diantarkan oleh helikopter sampai puncak. Kemudian, penerjun akan merasakan sensasi terjun bebas yang tak biasa, di mana angin yang cukup kencang akan menghempas tubuh Anda selagi terjun.

1. Patung Kristus Penebus - Brasil

(foto: The Richest)

Melompat di patung yang jadi ikon Brasil ini tak hanya ilegal tetapi juga sangat berbahaya. Karena ketinggian lompatan hanya mencapai 98 kaki, penerjun hanya memiliki waktu 1,5 detik untuk membuka parasutnya.

Pada tahun 1999, seorang penerjun bernama Felix Baumgartner adalah orang pertama yang mencoba melompat di patung tersebut dan berhasil. Dia melompat dari bagian lengan patung tersebut.

10 Kecelakaan Paling Tragis Saat Syuting Film Hollywood



Kita semua tahu perfilman Hollywood memang banyak menyajikan adegan-adegan berbahaya, terutama film bergenre action. Film-film yang menyajikan adegan berbahaya biasanya memerlukan properti dan lokasi yang cukup berbahaya pula. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab sutradara untuk memastikan keamanan para pemain dan kru.

Meskipun berbagai persiapan dan keamanan telah diatur sedemikian rupa, namun tetap masih banyak kecelakaan yang terjadi selama proses syuting pembuatan film. Bahkan, beberapa kecelakaan hingga menyebabkan para pemain dan kru tewas.

Seperti dikutip  dari Liputan6.com, berikut sepuluh kecelakaan paling tragis saat syuting film Hollywood.

10. Twilight Zone: The Movie (1983)

(foto: Liputan6.com)

Dalam salah satu adegam yang melibatkan sebuah helikopter dalam film Twilight Zone: The Movie (1983), dua aktor anak-anak, My-ca Dinh Le (7 tahun) dan Renee Shin-Yi Chen (6 tahun), tewas seketika bersama aktor Vic Morrow di tempat kejadian. Kepala Morrow dan Le terpenggal baling-baling helikopter dengan tubuh tercabik, sementara Chen tewas tertimpa badan helikopter.

Kecelakaan tersebut disebabkan kru membuat ledakan lebih awal hingga helikopter yang hanya melayang setinggi 8 meter oleng dan menghampiri ketiga pemain itu.

Semua yang berada di dalam helikopter selamat, sementara sang sutradara John Landis sempat masuk pengadilan sebelum akhirnya terbukti tidak bersalah setelah melihat rekaman kecelakaan tragis itu.

9. The Dark Knight (2008)

(foto: Liputan6.com)

Kameramen Conway Wickliffe tewas saat proses pembuatan film superhero yang dibintangi Christian Bale ini. Wickliffe tewas selama mengambil gambar untuk adegan mobil yang berbahaya. Sayangnya, mobil tersebut meleset 90 derajat dan menabrak pohon.

8. The Expendables 2 (2012)

(foto: Liputan6.com)

Meskipun bertabur bintang lagi, bukan berarti film ini tidak membutuhkan stuntman. Namun sayang, seorang pemain pengganti tewas dan lainnya mengalami kondisi kritis setelah adegan ledakan di perahu karet berubah menjadi kekacauan.

7. XXX (2002)

(foto: Liputan6.com)

Film yang melambungkan nama Vin Diesel ini juga menelan korban jiwa dengan tewasnya sang stunt double, Harry L. O'Connor. Dia tewas setelah melakukan adegan parasailing agar mendarat di kapal selam, namun O'Connor malam membentur sebuah jembatan dengan kecepatan tinggi.

6. Troy (2004)

(foto: Liputan6.com)

Brad Pitt yang memerankan Achilles dalam film kolosal terlaris ini mengalami kecelakaan selama produksi film. Selain itu, kecelakaan juga menimpa stuntman George Camilleri selau pengganti Brad Pitt.

Kaki George mengalami patah hingga ia harus menjalani operasi. Namun sayang, nyawa George tak bisa diselamatkan lagi dua minggu kemudian karena komplikasi akibat pembekuan darah di lukanya.

5. The Crow (1994)

(foto: Liputan6.com)

Putra aktor Kung-Fu legendaris Bruce Lee, Brandon Lee yang memerankan Eric Draven alias The Crow, harus meregang nyawa di usia 28 tahun karena kecelakaan saat produksi film.

Dia tewas dengan cara ditembak di lokasi syuting oleh pemain lain yang tak tahu kalau pistolnya berisi sebuah peluru. Akibatnya, perut Lee mengalami luka parah hingga membuatnya koma dan meninggal.

4. Top Gun (1986)

(foto: Liputan6.com)

Pilot dalam film yang dibintangi Tom Cruise ini, Art Scholl, meninggal seketika saat adegan berbahaya dengan kamera di dalam pesawat.

Pesawat yang dikemudikan Scholl kehilangan kendali dalam sebuah manuver sulit hingga jatuh dan hancur di Samudera Pasifik. Pesawat dan tubuh pilot berusia 53 tahun itu belum ditemukan hingga sekarang.

3. Jumper (2008)

(foto: Liputan6.com)

Dalam salah satu adegan Jumper, saat kru membongkar lokasi di luar ruangan agar tetap dalam kondisi dingin, penata rias David Ritchie meninggal karena terkena puing-puing beku.

Tim penyelidiki menemukan pasir dan tanah beku menuju dinding untuk desain eksterior, mengalami kemandekan saat lokasi sedang diruntuhkan hingga jatuh dan menimpa Ritchie.

2. The Return of the Musketeers (1989)

(foto: Liputan6.com)

Aktor Roy Kinnear jatuh dari atas kuda selama proses pembuatan film The Return of the Musketeers yang dilangsungkan pada 20 September 1988 di Toledo, Spanyol. Akibat kecelakaan itu, tulang pinggul Roy patah.

Dia kemudian di bawa ke sebuah rumah sakit di kota Madrid dan meninggal karena serangan jantung di hari berikutnya. Karena tewasnya Roy, sutradara berhenti dari kariernya di dunia perfilman.

1. The Final Season (2007)

(foto: Liputan6.com)

Seorang kameramen bernama Roland Scholtzhauer meinggal secara tragis saat syuting film ini untuk adegan pawai. Helikopter yang dinaikinya menghantam tiang listrik hingga jatuh ke lapangan dan juga melukai pilot serta produser.

10 Foto hewan Dengan Tumbuhan sebagai Payungnya

 

Jalanan Di India Meleleh Karena Gelombang Panas

Jalanan di New Delhi meleleh akibat gelombang panas (foto: EPA)
Sebuah foto menunjukkan jalanan di ibukota India, New Delhi meleleh akibat gelombang panas yang telah menelan korban jiwa lebih dari 1.000 orang.

Terakhir, suhu udara tercatat mencapai 45 deajat Celcius. Menurut peramal cuaca, suhu tersebut akan terus bertambah dan akan membuat India dilanda gelombang yang sangat panas.

Kebanyakan korban tewas akibat gelombang panas ini adalah orang-orang tua, tunawisma dan pekerja konstruksi yang tidak mampu mengikuti saran untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Seperti dilansir Express, Kamis (28/5/2015), ada 900 orang meninggal sejak tanggal 18 Mei di tenggara negara bagian Andhra Pradesh, di mana jumlah korban tewas itu dua kali lipat lebih banyak dari korban jiwa gelombang panas tahun 2014 lalu.

Di negara bagian Telangana, di mana suhu mencapai 48 derajat Celcius, ada lebih dari 200 orang yang meninggal pekan lalu.

Seorang penjaga dari Gurgaon, dekat New Delhi, mengatakan tidak ada satu orang pun yang bekerja atau beraktivitas di tengah-tengah suhu cuaca seperti ini. Meskipun mandi dua belas kali sehari, itu tetap tidak akan bisa mengalahkan hawa yang amat panas ini.

Angin barat laut dari Rajahstan diduga bertanggung jawab untuk gelombang panas yang hampir melanda seluruh India ini.

Brahma Prakash Yadav, direktur Departemen Meteorologi India, mengatakan suhu tertinggi di ibukota akan tetap sekitar 113 derajat Celcius.

6 Bencana Alam Besar Yang Diprediksi Akan Terjadi Di Masa Depan

Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa diketahui dulu tandanya. Tapi karena perkembangan teknologi yang semakin canggih, para ilmuwan bisa sedikit memprediksi kapan suatu bencana alam bisa terjadi.

Menurut sebuah bukti ilmiah, bencana alam bisa terjadi setiap menit. Tetapi tidak jelas kapan suatu bencana bisa terjadi dan di mana itu akan terjadi. Melihat kondisi Bumi yang sekarang, kemungkinan besar banyak bencana alam besar yang akan terjadi di masa depan nanti.

Seperti dilansir Listverse, berikut tujuh bencana alam besar yang diprediksi akan terjadi di masa depan di beberapa wilayah di dunia ini.

6. Gempa Besar di Chile - Tahun 2015-2065


(foto: Listverse)

Gempa Chile pada April 2014 lalu bisa menjadi pertanda untuk gempa besar selanjutnya. Pada tanggal 1 April 2014, sebuah gempa besar berkekuatan 8,2 SR terjadi 97 km di lepas pantai barat laut dari Chile dekat kota Iquique. Gempat besar tersebut menyebabkan longsor dan tsunami yang menyapu bersih pantai.

Gempa yang terjadi di Iquiqe itu berasal dari zona subduksi di sebuah lempeng tektonik yang disebut Lempeng Nazca. Zona subduksi itu terletak di wilayah "Ring of Fire," sebuah lengkungan di Pasifik, di mana di sana terdapat 75% gunung berapi aktif dari seluruh dunia yang menyebabkan banyak aktivitas seismik.

Ketika lempeng tersebut bergerak di bawah lempeng lainnya, hal itu bisa menyebabkan aktivitas seismik dan pada akhirnya terjadi gempa bumi. Gempa yang terjadi di Chile pada April tahun lalu merupakan bukti dari aktivitas tersebut. Dan tentunya, gempa besar bisa terjadi kapan saja setiap tahun di negara tersebut.

5. Gempa Bumi Kembar di Jepang - Tahun 2017

(foto: Listverse)

Dr Masaaki Kimura, seorang seismolog dan profesor emeritus dari kapal selam geologi di Universitas Ryukyus, memprediksi gempa berkukatan 9,0 SR yang sangat mirip dengan gempa Tohoku pada tahun 2011 lalu, akan terjadi kembali di Jepang pada tahun 2017 mendatang.

Gempa Tohoku yang terjadi pada 11 Maret 2011 memiliki kekuatan 9,0 SR dan menyebabkan gelombang tsunami setinggi 9 meter. Empat tahun sebelum gempa Tohoku terjadi, Dr Kimura pernah mengatakan bahwa gempa itu akan terjadi di Tohoku, namun peringatannya itu diabaikan oleh Pacific Science Congress.

Hipotesis Dr Kimura didasarkan pada konsep "mata gempa bumi" atau daerah-daerah kecil yang sering terjadi gempa bumi kecil tapi suka diabaikan. Dia percaya bahwa mata gempa ini merupakan cara terbaik untuk memprediksi dari mana dan kapan gempa bumi besar akan terjadi.

Dr Kimura percaya bahwa gempa besar berkekutan 9,0 SR akan dimulai di Kepulauan Izu. Gempa itu akan menyebabkan gelombang tsunami yang mirip dengan yang terjadi di Tohoku.

4. Erupsi Gunung Fuji di Jepang - Tahun 2015-2053

(foto: Listverse)

Ketika gempa Tohoku mengguncang daratan Jepang, 20 dari 110 gunung berapi aktif di Jepang menunjukkan peningkatan aktivitas seismik. Beberapa ahli percaya beberapa di antara gunung berapi tersebut bisa meletus setiap hari.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) memonitor aktivitas seismik dari gunung berapi aktif di Jepang. Dari 110 gunung berapi di Jepang, 47 gunung berapi dianggap sangat aktif, yang berarti gunung-gunung tersebut telah meletus 10.000 tahun terakhir.

Menurut sebuah perhitungan menunjukkan bahwa Jepang harus mengalami letusan gunung berapi besar setiap 38 tahun. Hingga saat ini, 15 aktivitas vulkanik dilaporkan terjadi setiap tahunnya. Dalam daftar 47 gunung berapi aktif, Gunung Fuji dinobatkan sebagai gunung berapi paling aktif di Jepang.

Pada bulan Juli 2014, tim ilmiah dari Perancis dan Jepang merilis sebuah laporan yang mengklaim bahwa Gunung Fuji adalah gunung berapi yang paling mungkin untuk meletus. Jika Gunng Fuji meletus, tim memprediksi bahwa itu akan memerlukan evakuasi darurat 750.000 penduduk Tokyo. Karena terletak 62 mil dari Tokyo, kota ini kemungkinan besar akan tertutup abu jika Gunung Fuji meletus.

3. Gempa dan Tsunami di Oregon - Tahun 2015-2065

(foto: Listverse)

Oregon Seismic Safety Policy Advisory Commission memprediksi bahwa gempa bumi berkekuatan 8,0 sampai 9,0 SR dan tsunami besar akan terjadi di lepas pantai Oregon dalam 50 tahun ke depan.

Prediksi bencana didasarkan pada gempa dan tsunami yang akan membelah zona subduksi, yang terletak 1.287 km dari kerak Bumi. Jika seandainya gempa dan tsunami itu terjadi, itu akan membelah Oregon.

Komisi Seismik Oregon menyatakan bahwa bencana alam besar ini pasti akan terjadi. Gempa dan tsunami itu diperkirakan akan menghilangkan 10.000 nyawa, dan mungkin membelah Pantai Barat serta menimbulkan kerusakan yang sangat parah.

2. Tsunami Terbesar di Karibia - Tidak Diketahui

(foto: Listverse)

Dr Simon Day dari University College London dan Dr Steven Ward dari University of California Santa Cruz memprediksi bahwa gunung berapi Cumbre Vieja di Kepulauan Canary akan meletus dan akan menciptakan tsunami terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.

Dalam tulisan yang mereka buat bersama pada tahun 2011 lalu, Dr Day dan Dr Ward berhipotesis bahwa letusan terakhir gunung berapi Cumbre Vieja membuat pecah struktur gunung berapi tersebut, menyebabkan sisi bagian kiri gunung itu menjadi sangat tidak stabil.

Jika gunung Cumbre Vieja meletus kembali, sisi bagian kiri gunung tersebut akan berubah menjadi tanah longsor yang akan menyebabkan tsunami raksasa. Dr Day dan Dr Ward menyimpulkan bahwa gelombang tsunami itu akan memiliki tinggi 100 meter dengan kecepatan 800 km per jam. Dengan kecepatan semacam itu, tsunami ini akan menghantam Florida dalam waktu sembilan jam.

Dr Day dan Dr Ward juga memprediksi bahwa tsunami raksasa ini akan menghantam tempat-tempat yang jauh, seperti Inggris, Florida, dan Karibia.

1. Badai Matahari Besar - Tahun 2015-2025

(foto: Listverse)

Bencana alam terbesar yang akan terjadi dalam waktu dekat berasal dari pusat tata surya kita, yakni matahari.

Matahari memiliki siklus yang disebut "siklus aktivitas", yang berarti matahari menambah atau mengurangi aktivitasnya, seperti lidah api dan bintik matahri.

Ledakan terbaru dari aktivitas matahari terjadi pada Juli 2012 lalu, ketika sebuah coronal mass ejection (CME) melewati orbit Bumi dan menghantam stasiun luar angkasa STEREO-A. CME sendiri merupakan awan yang terdiri dari miliaran ton magnet plasma yang akan berdampak besar pada elektromagnetik Bumi.

Sebuah badai matahari biasanya berisi suar surya, radiasi tingkat tinggi sinar Ultra Violet (UV), partikel energik yang dapat merusak komponen elektronik penting dari satelit.

Seorang ilmuwan di Predictive Science bernama Pete Riley, memprediksi bahwa ada kemungkinan badai matahari besar akan menghantam Bumi dalam waktu 10 tahun ke depan. Jika seandainya benar-benar terjadi, badai matahari tersebut akan merusak radio, GPS, dan komunikasi satelit, yang pada akhirnya mempengaruhi jutaan elektronik di seluruh dunia. Selain itu, jaringan listrik juga akan ikut terpengaruh yang akan menyebabkan Bumi kembali ke zaman kegelapan.

Senin, 25 Mei 2015

7 Hujan Paling Aneh, Dari Hujan Uang Sampai Hujan Darah

Hujan pada dasarnya berupa air, namun apa yang terjadi jika hujan itu bukan air. Pasti seluruh orang akan dibuat heboh seketika kalau seandainya hujan itu bukan air.

Misalnya saja hujan uang, di mana ribuan uang berjatuhan dari langit. Atau hujan darah, di mana air yang turun bukan air bening pada umumnya melainkan air berwarna merah darah yang mengerikan.

Percaya atau tidak, fenomena semacam itu memang benar-benar pernah terjadi di beberapa belahan Bumi ini. Bahkan para ilmuwan pun dibuat bingung dengan beberapa fenomena hujan semacam itu.

Penasaran seperti apa fenomena hujan paling aneh? Berikut ulasannya

7. Hujan Uang



Pada Februari lalu, ribuan uang senilai 500 dirham atau sekitar Rp 1,7 juta berterbangan di jalan raya. Sontak kejadian itu langsung membuat para pengendara yang tengah memadati jalanan kala itu berhenti sejenak untuk memanen uang yang berjatuhan dari langit.

Jika ditotalkan, uang yang berjatuhan tersebut diperkirakan mencapai 2 sampai 3 juta dirham atau sekitar Rp 7-10 milliar.

Namun, pihak otoritas tidak bisa menjelaskan darimana uang itu berasal. Menurut dugaan, uang itu ditiup angin yang berhembus di wilayah Jumeirah di Dubai selama beberapa menit.

6. Hujan Laba-Laba


Beberapa waktu lalu, sebuah kota kecil di Australia diguyur hujan bayi laba-laba. Ratusan laba-laba kecil turun dari langit, membuat kota tersebut diselimuti jaring laba-laba.

Warga di kota Goulburn menceritakan bagaimana matahari hampir tertutup laba-laba kecil jenis arakhnida dan jaring laba-laba berjatuhan ke tanah selama beberapa hari.

Fenomena ini disebabkan karena laba-laba jenis arakhnida sedang melakukan migrasi dengan cara naik ke pepohonan dan kemudian melompat dengan menggunakan jaringnya sebagai parasut.

5. Hujan Cacing


Ahli meteorologi dan biologi dibuat bingung dengan fenomena hujan cacing yang jatuh di langit Norwegia beberapa waktu lalu.

Menurut kantor berita Norwegia, The Local, fenomena aneh itu pertama kali ditemukan oleh guru biologi bernama Karstein Erstad ketika ia sedang bermain ski di pegunungan bersalju. Dia menemukan ribuan cacing tanah di permukaan salju dan tampak sudah mati. Namun, ketika Erstad mendekatinya, cacing-cacing itu masih hidup.

Awalnya Erstad berpikir bahwa cacing tersebut merangkak keluar dari bawah permukaan salju. Tetapi menurutnya itu tidak mungkin karena salju di sana memiliki ketebalan mencapai setengah meter.

Salah satu teori mungkin bisa menjelaskan tentang fenomena hujan cacing bisa terjadi. Ribuan cacing tersebut mungkin terangkat oleh badai tornado, membawa mereka jauh dari tempat asalnya dan kemudian jatuh di suatu tempat.

4. Hujan Ubur-Ubur


Pada tahun 2009, puluhan ubur-ubur bintang jatuh dari langit Skotlandia. Para ilmuwan yang ditugaskan oleh National Geographic melakukan tes terhadap hewan laut menyengat itu, tetapi mereka tidak menemukan DNA di dalam tubuh hewan tersebut. Belum ada penjelasan yang pasti bagaimana ubur-ubur tersebut bisa sampai di sana.

3. Hujan Ikan di Gurun


Pada umumnya gurun sangat jauh dari lautan, jadi sangat tidak mungkin jika ada hujan ikan di gurun. Namun, pada tahun 2004, penduduk setempat melaporkan ikan jatuh dari langit di sebuah situs Lajamanu di tepi Gurun Tanami, yang terletak beratus-ratus kilometer dari pantai. Tidak ada yang tahu percis bagaimana ikan-ikan itu bisa sampai di sana.

2. Hujan Burung Jalak


Pada Maret 2010 lalu, lebih dari seratus burung jalak jatuh dari langit dalam keadaan mati di desa Somerset, di Coxley dekat Wells. Asal-usul ratusan burung jalak itu bisa mati dan berjatuhan tidak diketahui secara pasti. Menurut beberapa dugaan, burung itu keracunan gas yang tersebar di udara.

1. Hujan Darah


Hujan yang satu ini mungkin menjadi hujan paling mengerikan. Fenomena hujan darah pernah terjadi di India pada Februari lalu.

Tak hanya karena warna iar hujannya yang berwarna merah, setelah diteliti ternyata air hujan itu memang mengandung sel darah merah. Fenomena ini berhasil diabadikan dalam sebuah video yang tersebar luas di dunia maya.

Sabtu, 23 Mei 2015

Menakjubkan, 8 Ton Mobil Volkswagen Beetle Dirubah Menjadi Rumpon

Karang sangat penting bagi ikan, karena karang ibarat rumah tempat ikan mencari makan dan berkembang biak. Namun bagaimana jika karang menjadi rusak? nah disinilah campur tangan manusia terjadi dengan pengembangan karang buatan. Caranya sederhana yaitu menenggelamkan beberapa obyek ke laut, selang beberapa saat obyek tersebut akan menjadi pengganti terumbu karang. Beberapa obyek yang bisa dirubah menjadi rumpon atau terumbu karang buatan antara lain ban bekas, besi tua, kapal-kapal karam, nah sekarang bagaimana kalau 8 ton mobil Volkswagen Beetle dijadikan rumpon? nah lho bisa-bisa penggemar VW marah nih haha...tapi tidak usah khawatir karena ini bukan mobil sungguhan namun patung yang dibuat sedemikian mirip dengan VW Beetle.


http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-4.jpg

 VW ini adalah bgaian dari 400 koleksi patung yang ada di Taman Nasional Bawah Air Cancun. Pembuatnya Jason de Caires Taylor menyebutnya The Silent Evolution.

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-21.jpg

Patung mobil sedang ditenggelamkan ke dasar laut.

http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-3.jpg

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-1.jpg

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-5.jpg

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-6.jpg

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-7.jpg

 http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-8.jpg

http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-9.jpg

http://inhabitat.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2011/06/jason-decaires-taylor-cement-coral-reef-10.jpg
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Indeks Blog